Thursday, August 9, 2012

KISAH PARA RASUL


Dalam Memberitakan Injil Yesus Kristus

oleh: Ellen G. White

Alih bahasa oleh: W. Walean & H. N. Siahaan

01 - Maksud Allah Bagi Jemaat-Nya


Jemaat adalah alat yang ditentukan oleh Allah untuk keselamatan manusia. Jemaat itu telah diorganisasikan untuk pelayanan, dan tugasnya ialah membawa kabar Injil ke seluruh dunia. Dari mulanya telah menjadi rencana Allah bahwa melalui sidang‑Nya akan dipantulkan kepada dunia kepenuhan‑Nya dan kecukupan‑Nya. Anggota‑anggota gereja atau jemaat yaitu, mereka yang telah dipanggil‑Nya dari kegelapan ke dalam terang‑Nya yang ajaib, haruslah menunjukkan kemuliaan‑Nya. Jemaat itu adalah tempat penyimpanan kekayaan anugerah Kristus; dan melalui sidang‑Nya itu akhirnya akan dinyatakan, bahkan kepada "pemerintah‑pemerintah dan penguasa‑penguasa di surga," pertunjukan yang terakhir dan sepenuhnya dari kasih Allah. Efesus 3:10.
Banyak dan ajaiblah perjanjian yang dicatat dalam Kitab Suci mengenai jemaat itu. "Sebab rumah‑Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa." Yesaya 56:7. "Aku akan menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung‑Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat." "Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorang pun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbulkan bangsa‑bangsa. Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, Allah mereka, menyertai mereka dan mereka, kaum Israel, adalah umat‑Ku, demikianlah firman Tuhan Allah. Kamu adalah domba‑domba‑Ku, domba gembalaan‑Ku, dan Aku adalah Allahmu, demikianlah firman Tuhan Allah." Yehezkiel 34:26, 29‑31.
"'Kamu inilah saksi‑saksi‑Ku', demikianlah firman Tuhan, "dan hamba‑Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada‑Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain daripada‑Ku. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya Allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi‑saksi‑Ku.'" "Aku ini, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa‑bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan, dan mengeluarkan orang‑orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara." Yesaya 43:10‑12; 42:6, 7.
"'Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali, dan untuk membagi‑bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang yang terkurung: Keluarlah! Kepada orang‑orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber‑sumber air. Aku akan membuat segala gunung‑Ku menjadi jalan dan segala jalan raya‑Ku akan Kuratakan. . . .
"Bersorak‑sorailah, hai langit, bersorak‑soraklah, hai bumi dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung‑gunung! Sebab Tuhan menghibur umat‑Nya dan menyayangi orang‑orang‑Nya yang tertindas. Sion berkata: Tuhan telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan‑Ku; tembok‑tembokmu tetap di ruang mata‑Ku." Yesaya 49:8‑16.
Jemaat itu adalah benteng Tuhan, kota perlindungan‑Nya, yang dipertahankan‑Nya dalam dunia yang memberontak. Sesuatu pengkhianatan kepada jemaat adalah pengkhianatan kepada‑Nya yang telah membeli manusia dengan darah Anak‑Nya yang tunggal. Dari permulaannya, jiwa‑jiwa yang setia telah membentuk jemaat Tuhan di dunia ini. Dalam setiap saat Tuhan telah mempunyai penjaga‑Nya, yang telah membawa suatu saksi yang setia kepada generasi di mana mereka hidup. Penjaga‑penjaga ini memberikan pekabaran amaran; bila mereka dipanggil untuk meletakkan baju zirah mereka, orang‑orang lain mengambil pekerjaan itu. Allah membawa saksi‑saksi ini ke dalam hubungan perjanjian dengan diri‑Nya, mempersatukan jemaat di dunia ini dengan jemaat di dalam surga. Ia telah mengirimkan malaikat‑Nya untuk melayani sidang‑Nya, dan pintu neraka tidak sanggup menang terhadap umat‑Nya.
Selama abad‑abad penganiayaan, pertentangan, dan kegelapan, Allah telah menunjang sidang‑Nya. Tidak sesuatu awan telah jatuh atasnya yang Ia tidak disediakan untuknya; tidak sesuatu kekuatan yang menentang yang telah bangkit itu melawan pekerjaan‑Nya, yang tidak dilihat‑Nya. Semuanya telah terjadi sebagaimana telah dinubuatkan‑Nya. Ia tidak meninggalkan sidang‑Nya, tetapi telah menemukan dalam deklarasi nubuatan apa yang akan terjadi, dan apa yang diilhamkan kepada nabi‑nabi untuk diramalkan telah terjadi. Segala maksud‑Nya akan digenapi. Hukumnya disatukan dengan takhta‑Nya, dan tidak ada kuasa kejahatan dapat membinasakannya. Kebenaran diilhamkan dan dijaga oleh Allah; dan itu akan menang atas segala pertentangan.
Selama zaman kegelapan kerohanian jemaat Allah telah menjadi sebuah kota yang didirikan di atas bukit. Dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi, ajaran surga yang asli telah disingkapkan di dalamnya. Walaupun ia tampak lemah dan berkekurangan, namun jemaat adalah tumpuan tujuan di mana Allah memberikan perhatian‑Nya yang sungguh‑sungguh. Itulah pertunjukan rahmat‑Nya, dalamnya Ia bersuka untuk menyatakan kuasa‑Nya untuk mengubahkan hati.
"Dengan apa," tanya Kristus "hendaknya kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya?" Markus 4:30. Ia tidak dapat menggunakan kerajaan‑kerajaan dunia sebagai suatu persamaan. Dalam masyarakat Ia tidak mendapat apa‑apa untuk membandingkannya. Kerajaan‑kerajaan duniawi memerintah oleh pengaruh kuasa jasmani; tetapi dari kerajaan Kristus tiap‑tiap senjata jasmaniah, setiap alat paksaan, akan ditiadakan. Kerajaan ini akan mengangkat dan memuliakan kemanusiaan, Jemaat Allah adalah istana hidup suci, diisi dengan berbagai‑bagai pemberian dan diberkati dengan Roh Suci. Anggota‑anggota akan mendapat kebahagiaan mereka dalam kebahagiaan orang‑orang yang mereka tolong dan berkati.
Ajaiblah pekerjaan yang Allah maksudkan untuk dilaksanakan melalui sidang‑Nya, supaya nama‑Nya boleh dimuliakan. Suatu lukisan tentang pekerjaan ini diberikan dalam khayal Yehezkiel mengenai sungai penyembuhan: "'Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba‑Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan‑ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. . . . Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam‑macam pohon buah‑buahan yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis‑habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon‑pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.'" Yehezkiel 47:8‑12.
Dari permulaannya Allah telah bekerja melalui umat‑Nya untuk membawa berkat kepada dunia. Kepada bangsa Mesir kuno Allah menjadikan Yusuf mata air kehidupan. Melalui ketulusan Yusuf kehidupan segenap bangsa dilindungi. Melalui Daniel Allah menyelamatkan kehidupan segala orang yang alim di Babel. Dan kelepasan ini adalah sebagai sasaran pelajaran‑pelajaran;  mereka melukiskan berkat rohani yang dipersembahkan kepada dunia oleh hubungan dengan Allah yang disembah oleh Yusuf dan Daniel. Masing‑masing orang yang dalam hatinya Kristus tinggal, masing‑masing akan menunjukkan kasih‑Nya kepada dunia, adalah pekerja bersama‑sama dengan Allah membawa berkat bagi manusia. Sementara ia menerima dari Juruselamat rahmat untuk dibagikan kepada orang lain, dari dirinya sendiri akan mengalir pasang dari kehidupan rohani.
Allah memilih Israel untuk menyatakan tabiat‑Nya kepada manusia Ia mengingini mereka untuk menjadi mata air kehidupan kepada dunia. Kepada mereka telah dipercayakan ramalan surga, kenyataan kehendak Allah. Pada hari‑hari permulaan dari bangsa Israel, bangsa‑bangsa dunia, melalui praktik yang jahat, telah kehilangan pengetahuan akan Allah. Mereka telah sekali mengenal Dia; tetapi sebab "mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada‑Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia‑sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap." Roma 1:21. Meskipun demikian dalam kemurahan‑Nya Allah tidak menghapus mereka. Ia merencanakan untuk memberikan kepada mereka suatu kesempatan untuk berkenalan dengan Dia melalui umat pilihan‑Nya. Melalui ajaran upacara pengorbanan, Kristus harus ditinggikan di hadapan segala bangsa, dan semua orang yang mau memandang kepada‑Nya harus hidup. Kristus adalah dasar kehidupan orang Yahudi. Segenap cara dan simbol adalah  nubuatan yang tersusun rapat dari Injil, suatu pengkajian dalam mana terikat janji‑janji penebusan.
Tetapi umat Israel lupa akan kesempatan mereka yang tinggi sebagai utusan Allah. Mereka melupakan Allah dan mereka gagal untuk memenuhi tugas mereka yang suci. Berkat yang mereka terima tidak membawa berkat kepada dunia. Segala kesempatan mereka digunakan untuk kemuliaan diri mereka sendiri. Mereka menutup diri mereka sendiri dari dunia supaya menghindarkan pencobaan. Pembatasan yang telah ditaruh oleh Allah pada pergaulan mereka dengan menyembah berhala sebagai alat untuk menghalangi mereka dari menyesuaikan diri dengan kebiasaan dunia, mereka gunakan untuk mendirikan dinding pemisah antara mereka sendiri dan bangsa‑bangsa yang lain. Mereka merampok dari Allah pelayanan yang dituntut‑Nya dari mereka, dan mereka merampok dari sesama manusia tuntunan rohani dan teladan yang suci.
Imam‑imam dan penguasa‑penguasa terpaku dalam kebiasaan upacara. Mereka merasa puas dengan agama yang legalis, dan tidak mungkin bagi mereka untuk memberikan kepada orang lain kebenaran mereka sendiri sudah cukup, dan tidak menginginkan suatu unsur yang baru harus dibawa ke dalam agama mereka. Kehendak yang baik dari Allah kepada manusia tidak mereka terima sebagai sesuatu yang terpisah dari diri mereka sendiri, tetapi mengaitkan itu dengan jasa mereka sendiri sebab pekerjaan mereka yang baik. Iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa tidak mendapat tempat bagi persatuan dengan agama orang Farisi, yang terbuat dari upacara dan perintah manusia.
Tentang Israel Allah menyatakan: "Namun Aku telah membuat engkau tumbuh sebagai pokok anggur pilihan, sebagai benih yang sungguh murni. Betapa engkau berubah menjadi pohon yang berbau busuk, pohon anggur liar!" Yeremia 2:21. "Israel adalah pohon anggur yang riap tumbuhnya, yang menghasilkan buah." Hosea 10:1. "Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur‑Ku itu. Apakah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur‑Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?
"Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Ku‑lakukan kepada kebun anggur‑Ku itu: Aku akan menebang pagarnya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan merubuhkan temboknya, sehingga kebun itu diinjak‑injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak‑semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi sehingga tumbuh putri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan‑awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya. Sebab kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam‑tanaman kegemaran‑Nya; dinanti‑Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti‑Nya kebenaran, tetapi hanya ada keonaran." Yesaya 5:3‑7. "Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak‑injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman." Yehezkiel 34:4.
Para pemimpin Yahudi berpikir bahwa mereka terlalu bijaksana untuk mendapat petunjuk, terlalu benar untuk mendapat keselamatan, terlalu terhormat untuk mendapat penghormatan yang datang dari Kristus. Juruselamat berbalik dari mereka dan mempercayakan kepada orang lain kesempatan yang telah mereka sia‑siakan dan pekerjaan yang mereka telah remehkan. Kemuliaan Tuhan harus dinyatakan, perkataan‑Nya harus ditegakkan. Kerajaan Kristus harus didirikan di dunia ini. Keselamatan Allah harus diketahui di kota‑kota di padang belantara; dan murid‑murid itu dipanggil untuk melakukan pekerjaan yang para pemimpin kaum Yahudi telah gagal untuk melakukannya.

02 - Latihan Bagi Dua Belas Murid


Untuk melakukan pekerjaan-Nya, Kristus tidak memilih orang terpelajar atau yang fasih dari Sanhedrin orang Yahudi atau kuasa Roma. Mengabaikan guru-guru Yahudi yang membenarkan diri sendiri, Pekerja yang Agung itu memilih yang rendah hati, orang yang tidak terpelajar untuk memasyhurkan kebenaran yang akan menggerakkan dunia ini. Orang-orang ini Ia maksudkan untuk dilatih dan dididik sebagai pemimpin-pemimpin sidang-Nya. Mereka sebaliknya harus mendidik orang-orang lain dan mengirim mereka dengan pekabaran Injil. Supaya mereka memperoleh kemajuan dalam pekerjaan Tuhan, mereka harus diberi kuasa Roh Suci. Bukannya dengan kuasa manusia atau dengan kebijaksanaan manusia Injil itu harus dimasyhurkan, tetapi dengan kuasa Allah.
Selama tiga setengah tahun murid-murid mendapat petunjuk dari Guru yang terbesar yang pernah dikenal dunia. Oleh perhubungan pribadi dan pergaulan, Kristus melatih mereka untuk pekerjaan-Nya. Setiap hari mereka berjalan dan bercakap-cakap dengan Dia, mendengarkan perkataan-Nya yang menghibur orang yang lelah dan yang berbeban berat, dan melihat kenyataan kuasa-Nya untuk kepentingan orang sakit dan yang dirundung malang. Kadang-kadang Ia mengajar mereka, duduk dengan mereka di lereng gunung; kadang-kadang di tepi pantai atau sementara berjalan, Ia menyatakan rahasia kerajaan Allah. Di mana saja hati terbuka untuk menerima pekabaran Ilahi, Ia membukakan kebenaran untuk jalan keselamatan. Ia tidak memerintahkan murid-murid-Nya untuk melakukan ini atau itu, tetapi mengatakan, "Ikutlah Aku." Dalam perjalanan-Nya melalui negeri dan kota-kota Ia membawa mereka serta-Nya, supaya mereka melihat bagaimana Ia mengajar orang banyak. Mereka mengadakan perjalanan dengan Dia dari tempat ke tempat. Mereka mengambil bagian dari makanan-Nya yang sederhana dan seperti Dia kadang-kadang lapar dan sering lelah. Di jalan-jalan yang ramai, di tepi danau, di padang pasir yang sunyi, mereka beserta dengan Dia. Mereka melihat  Dia pada setiap segi kehidupan.
Adalah pada pengurapan keduabelas bahwa langkah yang pertama sudah diambil dalam pengorganisasian gereja yang sesudah kepergian Kristus harus melanjutkan pekerjaan-Nya di dunia ini. Tentang pengurapan ini catatan itu mengatakan, "Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil." Markus 3:13, 14.
Lihatlah pada pemandangan yang mengharukan. Lihatlah kemuliaan surga yang mengelilingi keduabelas murid yang telah dipilih-Nya. Ia telah mengasingkan mereka untuk pekerjaan mereka. Oleh alat yang lemah ini, dengan perantaraan perkataan dan Roh-Nya, Ia merencanakan untuk menaruh keselamatan yang dapat dijangkau oleh semua orang.
Dengan kegirangan dan kesukaan, Allah dan malaikat-malaikat memperhatikan pemandangan ini. Allah mengetahui bahwa dari orang-orang ini terang surga akan bersinar; bahwa perkataan yang diucapkan oleh mereka sementara mereka bersaksi untuk Anak-Nya, akan bergema dari generasi kepada generasi sampai akhir zaman.
Murid-murid itu harus keluar sebagai saksi-saksi Kristus, apa yang mereka telah lihat dan dengar tentang Dia. Kedudukan mereka amat penting untuk mana umat manusia telah dipanggil, hanya kedua dari Kristus Sendiri. Mereka harus menjadi pekerja-pekerja bersama-sama dengan Allah untuk keselamatan manusia. Sebagaimana dalam Perjanjian Lama dua belas kepala keluarga berdiri sebagai wakil bangsa Israel, jadi keduabelas rasul berdiri sebagai wakil Injil gereja.

Selama pelayanan-Nya di dunia ini Kristus mulai merubuhkan tembok pemisah antara Yahudi dan orang Kafir, dan untuk mengkhotbahkan keselamatan kepada segala manusia. Meskipun Ia seorang Yahudi, Ia bergaul dengan bebas dengan orang-orang Samaria, meniadakan kebiasaan-kebiasaan Yahudi dengan mengindahkan orang yang terhina ini. Ia tidur di bawah atap mereka, makan pada meja mereka, dan mengajar pada jalan-jalan mereka.
Juruselamat rindu untuk membukakan kepada murid-murid-Nya kebenaran mengenai merubuhkan "tembok pemisah" antara Israel dan bangsa-bangsa yang lain--kebenaran bahwa "orang-orang bukan Yahudi" dengan orang Yahudi "turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus." Efesus 2:14; 3:6. Kebenaran ini dinyatakan terpisah pada waktu Ia memberi pahala pada iman penghulu seratus di Kapernaum dan juga pada waktu mengkhotbahkan Injil kepada penduduk Sikhar. Lebih jelas lagi hal itu dinyatakan pada kesempatan kunjungannya ke Fenisia, bila ia menyembuhkan anak perempuan dari perempuan Kanani. Pengalaman ini menolong murid-murid untuk mengerti bahwa di antara mereka dianggap oleh banyak orang seperti tidak layak untuk keselamatan, ada jiwa-jiwa yang lapar akan terang kebenaran.
Jadi Kristus mencoba mengajar murid-murid-Nya bahwa kebenaran dalam kerajaan Allah tidak ada garis pemisah, tidak ada kasta, tidak ada keningratan; bahwa mereka harus pergi kepada segala bangsa, membawa kepada mereka kabar keselamatan tentang kasih Kristus. Tetapi tidak lama kemudian mereka menyadari sepenuhnya bahwa Allah "telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing." Kisah 17:26, 27.
Dalam murid-murid yang pertama telah dikemukakan perbedaan yang nyata. Mereka harus menjadi guru-guru duniawi, dan mereka mempersembahkan dengan luas berbagai-bagai tabiat. Dengan maksud agar supaya mereka berhasil sesuai panggilan mereka, orang-orang ini berbeda dalam ciri-ciri bawaan dan dalam kebiasaan kehidupan, perlu datang kepada persatuan perasaan, pikiran dan perbuatan. Persatuan ini adalah tujuan Kristus untuk mencapainya. Kepada tujuan ini Ia harus berusaha untuk membawa mereka ke dalam persatuan dengan diri-Nya sendiri. Beban tugas-Nya bagi mereka ialah menyatakan dalam doa-Nya kepada Bapa-Nya, "Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita;" "agar dunia tahu, bahwa Engkau yang mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." Yohanes 17:21, 23. Doa-Nya yang tetap bagi mereka ialah supaya mereka boleh disucikan oleh kebenaran; dan Ia berdoa dengan kepastian, mengetahui bahwa Yang Mahakuasa telah diberikan sebelum dunia ini dijadikan. Ia mengetahui bahwa Injil kerajaan itu akan dikabarkan kepada segala bangsa untuk satu kesaksian; Ia mengetahui kebenaran itu dilengkapi dengan Yang Mahakuasa dari Roh Kudus, akan menang dalam pertempuran dengan kejahatan, dan pada suatu hari bahwa Panji yang berlumuran darah itu, akan berkibar dengan penuh kemenangan atas pengikut-pengikut-Nya.

Sementara pekerjaan Kristus di dunia ini berakhir, dan Ia menyadari bahwa Ia harus segera meninggalkan murid-murid-Nya untuk melaksanakan pekerjaan tanpa pengawasan pribadi-Nya, Ia berusaha untuk memberanikan mereka dan menyediakan mereka untuk masa depan. Ia tidak menipu mereka dengan pengharapan yang palsu. Sebagai suatu buku yang terbuka Ia membaca apa yang harus ada. Ia mengetahui bahwa Ia hampir akan berpisah dari mereka, untuk meninggalkan mereka sebagai domba di antara serigala. Ia mengetahui bahwa mereka akan menderita penganiayaan, bahwa mereka akan dibuang dari rumah sembahyang, dan akan dimasukkan ke dalam penjara. Ia mengetahui bahwa untuk bersaksi bagi-Nya sebagai Mesias, beberapa dari mereka akan menderita kematian. Dan beberapa dari hal ini diceritakan-Nya kepada mereka. Dalam berbicara tentang masa depan mereka, Ia jelaskan dan memastikan bahwa dalam ujian yang datang mereka akan mengingat perkataan-Nya dan dikuatkan untuk percaya kepada-Nya sebagai Penebus.
Ia mengucapkan kepada mereka juga perkataan pengharapan dan keberanian. "Janganlah gelisah hatimu" katanya; "percayalah kepada Allah, dan percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Yohanes 14:1-4. Untuk kepentinganmu Aku datang ke dalam dunia ini; karena engkau Aku telah bekerja. Bila Aku pergi Aku masih akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk engkau. Aku datang ke dunia ini untuk menyatakan diri-Ku kepadamu, supaya engkau boleh percaya. Aku pergi kepada Bapa-Ku dan engkau bekerja sama dengan Dia untuk kepentinganmu.
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa yang percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa." Yohanes 14:12. Oleh keadaan ini, Kristus tidak maksudkan bahwa murid-murid-Nya akan mengadakan lebih banyak usaha daripada yang diadakan-Nya, tetapi bahwa pekerjaan mereka akan mempunyai lebih banyak usaha. Ia tidak maksudkan hanya pekerjaan mukjizat, tetapi kepada semua yang akan terjadi di bawah pengaruh Roh Kudus. "Jika Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang," kata-Nya, "yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku." Yohanes 15:26, 27.
Dengan ajaibnya perkataan-perkataan ini digenapi. Sesudah kecurahan Roh Kudus, murid-murid sangat dipenuhi dengan kasih-Nya dan bagi mereka untuk siapa Ia mati, sehingga hati dilebur oleh perkataan-perkataan yang diucapkan dan doa yang dipersembahkan oleh mereka. Mereka berbicara dalam kuasa roh; dan di bawah pengaruh kuasa itu, beribu-ribu orang telah bertobat.
Sebagai wakil Kristus rasul-rasul harus memberikan kesan yang menentukan kepada dunia. Kenyataan bahwa mereka adalah orang-orang yang hina tidak akan mengurangkan pengaruh mereka, tetapi menambahkannya; karena pikiran para pendengarnya akan dibawa dari mereka kepada Juruselamat, yang meskipun tidak kelihatan, masih bekerja untuk mereka. Ajaran yang ajaib dari rasul-rasul, perkataan keberanian dan kepercayaan mereka, akan memastikan kepada semua orang bahwa bukanlah dalam kuasa sendiri mereka bekerja, tetapi dalam kuasa Kristus. Merendahkan dirinya sendiri, mereka akan menyatakan bahwa Ia yang sudah disalibkan oleh orang-orang Yahudi adalah Putra Kehidupan, Anak Allah yang hidup, dan bahwa dalam nama-Nya mereka melakukan pekerjaan yang telah dilakukan-Nya.
Dalam percakapan perpisahan-Nya dengan murid-murid-Nya pada malam sebelum penyaliban, Juruselamat tidak menyinggung penderitaan yang harus ditanggung dan dipikul-Nya. Ia tidak berkata tentang penghinaan yang ada di hadapan-Nya, tetapi berusaha membawa pikiran mereka kepada sesuatu yang menguatkan iman mereka, memimpin mereka untuk memandang kepada kesukaan yang menunggu orang yang menang. Ia bersuka-suka dalam kesadaran yang diperoleh dan Ia akan membuat lebih banyak lagi para pengikut-Nya daripada yang telah dijanjikan-Nya; dan daripada-Nya akan mengalir dan perasaan kasihan-Nya, membersihkan bait suci jiwa, dan menjadikan manusia seperti Dia dalam tabiat-Nya; bahwa kebenaran-Nya, dilengkapi dengan kuasa Roh, akan ke luar untuk mengalahkan dan menang.

"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.  Dalam dunia kamu menderita penganiayaan tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Yohanes 16:33. Kristus tidak gagal, juga tidak putus asa; dan murid-murid-Nya harus menunjukkan suatu iman yang sama sifatnya. Mereka harus bekerja sebagaimana Ia telah bekerja, bergantung kepada-Nya untuk kekuatan. Meskipun jalan mereka dihalangi oleh berbagai hal yang mustahil, namun oleh rahmat-Nya harus maju, tidak putus asa dan mengharap segala sesuatu.
Kristus telah menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepada-Nya untuk dilakukan. Ia telah mengumpulkan mereka yang harus meneruskan pekerjaan-Nya di antara manusia. Dan Ia berkata: "Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita." "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, . . . Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku." Yohanes 17:10, 11, 20-23.

03 - Tugas yang Besar



Sesudah kematian Kristus murid-murid sudah hampir dikalahkan oleh kekecewaan. Tuhan mereka telah ditolak, dipersalahkan, dan disalibkan. Imam-imam dan penghulu-penghulu telah menyatakan dengan ejekan, "Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan. Ia raja Israel? Baiklah ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya." Matius 27:42. Matahari pengharapan murid-murid telah terbenam, dan malam telah menimpa hati mereka. Sering mereka mengulangi perkataan, "Padahal kami dulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel." Lukas 24:21. Sepi dan sakit hati, mereka teringat akan perkataan-Nya, "Sebab jika orang berbuat demikian dengan kayu yang hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" Lukas 23:31.
Yesus telah beberapa kali mencoba membuka masa depan kepada murid-murid-Nya, tetapi mereka tidak menghiraukan untuk memikirkan tentang apa yang dikatakan-Nya. Oleh karena hal ini kematian-Nya telah datang kepada mereka sebagai sesuatu yang mengagetkan; dan sesudah itu, sementara mereka mengulangi masa lampau dan melihat akibat kurang percaya mereka, mereka dipenuhi dengan kesusahan. Bila Yesus disalibkan, mereka tidak percaya bahwa Ia akan bangkit. Ia telah menerangkan dengan jelas bahwa ia akan bangkit pada hari yang ketiga, tetapi mereka bingung untuk mengetahui apa yang Ia maksudkan. Kekurangan pengertian ini meninggalkan mereka pada waktu kematian-Nya. Ketiadaan harapan sama sekali. Mereka sangat kecewa. Iman mereka tidak menembusi bayang-bayang yang telah ditaruh oleh Setan, menghalangi masa mendatang. Semuanya tampaknya samar-samar dan rahasia kepada mereka. Kalau mereka telah percaya pada perkataan Kristus, betapa banyak kesusahan dapat mereka hindarkan.
Diremukkan oleh kemurungan, kesusahan, dan putus asa, murid-murid bertemu bersama-sama di ruangan atas, dan menutup serta merapatkan pintu-pintu, takut bahwa nasib Guru mereka yang kekasih menjadi bagian mereka. Di sinilah Juruselamat, sesudah kebangkitan-Nya, menampakkan diri kepada mereka itu.
Selama empat puluh hari Kristus tinggal di dunia ini, menyediakan murid-murid untuk pekerjaan yang ada di hadapan mereka dan menjelaskan yang sampai kini mereka belum sanggup untuk mengerti. Ia mengucapkan nubuatan-nubuatan tentang kedatangan-Nya, penolakan-Nya oleh orang-orang Yahudi, dan kematian-Nya, menunjukkan bahwa tiap-tiap perincian dari nubuatan-nubuatan ini telah digenapi. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menganggap kegenapan nubuatan ini sebagai suatu kepastian kuasa yang akan menyertai mereka dalam pekerjaan mereka di masa yang akan datang. "Lalu Ia membuka pikiran mereka," kita baca "sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: 'Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem." Lalu Ia menambahkan "Kamu adalah saksi dari semuanya ini." Lukas 24:45-48.

Selama hari-hari yang digunakan oleh Kristus dengan murid-murid-Nya, mereka memperoleh suatu pengalaman yang baru. Sementara mereka mendengar Tuhan mereka yang kekasih menjelaskan Kitab Suci dalam terang dari semua yang telah terjadi, iman mereka kepada-Nya dikuatkan dengan sepenuhnya. Mereka tiba di tempat di mana mereka dapat mengatakan, "Aku tahu kepada siapa aku percaya." 2 Timotius 1:12. Mereka mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka, untuk melihat bahwa mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran yang dipercayakan kepada mereka. Peristiwa mengenai kehidupan Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan yang menunjuk kepada peristiwa ini, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk pengampunan dosa--kepada segala perkara ini mereka telah menjadi saksi, dan harus memberitahukannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat.
Sebelum naik ke surga, Kristus memberikan kepada murid-murid-Nya tugas mereka. Ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus menjadi wali dari kehendak dalam mana Ia mewariskan kepada dunia harta kehidupan yang kekal. Kamu menjadi saksi tentang hidup pengorbanan-Ku demi kepentingan dunia, kata-Nya kepada mereka. Kamu telah melihat pekerjaan-Ku bagi Israel. Dan meskipun umat-Ku tidak mau datang kepada-Ku supaya mereka bisa hidup, meskipun imam-imam dan penghulu-penghulu telah perbuat kepada-Ku sebagaimana yang mereka rencanakan, meskipun mereka telah menolak Aku, mereka masih juga akan mempunyai kesempatan yang lain untuk menerima Anak Allah. Kamu telah melihat bahwa semua orang yang datang kepada-Ku dan mengaku dosa mereka, Aku terima dengan tangan terbuka. Ia yang datang kepada-Ku sekali-kali Aku tidak akan menolaknya. Kepadamu, murid-murid-Ku, Aku serahkan pekabaran kemurahan ini. Hal itu akan diberikan kepada orang-orang Yahudi dan orang kafir--mula-mula kepada Israel, dan kemudian kepada segala bangsa, bahasa dan kaum. Semua orang yang percaya akan dikumpulkan di dalam satu sidang.
Perintah Injil adalah piagam misionaris yang besar dari kerajaan Kristus. Murid-murid itu harus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk jiwa-jiwa, memberikan kepada semua orang undangan kemurahan. Mereka tidak seharusnya menunggu orang-orang untuk datang kepada mereka; mereka harus pergi kepada orang-orang dengan pekabaran mereka.
Murid-murid harus membawa pekerjaan mereka dalam nama Kristus. Tiap-tiap perkataan dan perbuatan mereka adalah untuk menekankan perhatian pada nama-Nya, seperti mempunyai tenaga vital oleh mana orang berdosa itu boleh diselamatkan. Iman mereka terpusat kepada-Nya yang menjadi sumber kemurahan dan kuasa. Dalam nama-Nya mereka harus mempersembahkan permohonannya kepada Bapa, dan mereka akan menerima jawabnya. Mereka harus membaptiskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Nama Kristus harus menjadi semboyan mereka, tanda keagungan mereka, tali persatuan mereka, kuasa untuk tindakan perbuatan mereka, dan sumber kemajuan mereka. Tidak ada sesuatu yang dapat dikenal dalam kerajaan-Nya yang tidak membawa nama-Nya dan tulisan-Nya.
Bila Kristus mengatakan kepada murid-murid, Pergilah kamu di dalam nama-Ku untuk mengumpulkan ke dalam sidang semua orang yang percaya, Ia hanya menegaskan kepada mereka perlunya mempertahankan kesederhanaan. Makin kurang kemegahan dan pertunjukan, makin besar pula pengaruh mereka untuk kebaikan. Murid-murid itu harus mengucapkan dengan kesederhanaan yang sama dengan mana Kristus telah berbicara. Mereka harus memberi kesan kepada para pendengar-Nya pelajaran yang diajarkan kepada mereka.

Kristus tidak mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa pekerjaan mereka tidak sulit. Ia menunjukkan kepada mereka persekutuan kejahatan yang besar yang diatur melawan mereka. Mereka akan berperang "melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." Efesus 6:12. Tetapi mereka tidak akan dibiarkan untuk berperang sendirian. Ia memastikan kepada mereka bahwa Ia akan beserta dengan mereka; bahwa kalau mereka mau pergi dengan iman, mereka akan bergerak di bawah perisai Yang Mahakuasa. Ia minta kepada mereka untuk menjadi berani dan kuat; karena Seorang yang lebih kuat dari malaikat-malaikat akan berada pada sisi mereka--Jenderal tentara surga. Ia mengadakan perlengkapan sepenuhnya untuk menghadapi aniaya atas tugas mereka dan mengambil diri-Nya sendiri tanggung jawab untuk kemajuannya. Selama mereka menaati sabda-Nya, dan bekerja sehubungan dengan Dia, mereka tidak dapat gagal. Pergilah kepada segala bangsa, Ia perintahkan kepada mereka. Pergilah ke tempat yang paling jauh yang dapat dihuni dan pastikanlah bahwa hadirat-Ku akan ada bersama-sama dengan dikau di sana. Bekerjalah dalam iman dan keyakinan; karena waktu tidak pernah akan datang bila Aku akan meninggalkan dikau. Aku akan bersama dengan dikau selamanya, menolong dikau untuk melakukan pekerjaanmu, memimpin, menghiburkan, memuaskan, menolong engkau, memberikan kepadamu kemajuan dalam mengucapkan perkataan yang akan menarik perhatian orang-orang lain ke surga.
Pengorbanan Kristus untuk kepentingan manusia adalah lengkap dan sempurna. Syarat pendamaian telah dipenuhi. Pekerjaan untuk mana Ia datang ke dalam dunia ini telah dilaksanakan. Ia telah memenangkan kerajaan itu. Ia telah merebutnya dari Setan dan telah menjadi wali segala perkara. Ia adalah dalam perjalanan-Nya ke takhta Allah, untuk dihormati oleh balatentara surga. Berpakaian kekuasaan yang tidak terbatas, Ia memberikan kepada murid-murid-Nya tugas mereka, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptiskanlah mereka ke dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 29:19, 20.
Tidak lama sebelum meninggalkan murid-murid-Nya, Kristus sekali lagi menjelaskan keadaan kerajaan-Nya. Ia mengingatkan kepada mereka perkara-perkara yang pernah dikatakan-Nya dulu mengenai hal itu. Ia menjelaskan bahwa bukanlah maksud-Nya untuk mendirikan dalam dunia ini kerajaan sementara. Ia tidak ditunjuk untuk memerintah sebagai raja dunia di atas takhta Daud. Bila murid-murid bertanya kepada-Nya, "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" Jawab-Nya, "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya." Kisah 1:6, 7. Tidaklah perlu bagi mereka untuk melihat lebih jauh daripada kenyataan yang telah diadakan-Nya untuk dilihat oleh mereka. Pekerjaan mereka adalah untuk memasyhurkan pekabaran Injil.

Kehadiran Kristus yang dapat dilihat sudah hampir ditarik dari murid-murid-Nya, tetapi pemberian kuasa yang baru adalah bagian mereka. Roh Kudus harus dikaruniakan kepada mereka dalam kepenuhannya, memeteraikan dia untuk pekerjaannya. "Dan Aku," kata Juruselamat "akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." Lukas 24:49. "Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus." "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kisah 1:5, 8.
Juruselamat tahu bahwa tidak ada perbedaan pendapat, meskipun masuk di akal, akan melunakkan hati yang keras atau menghancurkan lapisan keduniawian dan kasih akan diri sendiri. Ia mengetahui bahwa murid-murid-Nya harus menerima pemberian surga; bahwa Injil akan mengesankan hanya bila itu dimasyhurkan oleh hati yang dihangatkan dan bibir yang difasihkan oleh pengetahuan yang hidup tentang Dia yang menjadi jalan, kebenaran dan kehidupan. Pekerjaan yang dipercayakan kepada murid-murid akan menuntut kegunaan yang besar; karena arus kejahatan berjalan dalam dan kuat terhadap mereka. Suatu pemimpin yang waspada dan tekun memegang kuasa kegelapan dan para pengikut Kristus akan berperang demi kebenaran yang hanya oleh pertolongan Allah, dengan pertolongan Roh-Nya, akan memberikannya kepada mereka.
Kristus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus memulai pekerjaan mereka di Yerusalem. Kota itu telah menjadi tempat pengorbanan-Nya yang mengherankan bagi manusia. Di sanalah, berpakaikan jubah kemanusiaan, Ia telah berjalan dan berbicara dengan mereka dan hanya sedikit orang telah mencamkan betapa dekat-Nya surga itu ke dunia ini. Di sana Ia telah dipersalahkan dan disalibkan. Di Yerusalem secara rahasia banyak orang percaya bahwa Yesus orang Nazaret adalah Mesias, dan banyak yang telah diperdayakan oleh imam-imam dan penghulu-penghulu. Kepada orang-orang inilah Injil itu harus dimasyhurkan. Mereka harus dipanggil kepada pertobatan. Kebenaran yang ajaib yang melalui Kristus saja pengampunan dapat diperoleh hal ini, harus dijelaskan. Adalah sementara segenap Yerusalem digemparkan oleh peristiwa yang mengharukan dari beberapa minggu yang lewat, khotbah dari murid-murid akan memberikan kesan yang paling dalam.
Selama pelayanan-Nya, Yesus tetap memelihara fakta di hadapan murid-murid-Nya bahwa mereka harus menjadi satu dengan Dia dalam pekerjaan-Nya untuk memulihkan dunia ini dari perhambaan dosa. Bila Ia mengutus keduabelas rasul dan sesudah itu tujuh puluh orang untuk mengabarkan kerajaan Allah, Ia sedang mengajarkan kepada mereka untuk membagikan kepada orang lain apa yang telah ketahui dari hal Dia. Dalam segala pekerjaan-Nya Ia sedang melatih mereka untuk pekerjaan perorangan, untuk diperluas sementara jumlah mereka bertambah, dan akhirnya mencapai bagian yang paling penting dari dunia. Pelajaran yang terakhir yang diberikan-Nya kepada para pengikut-Nya ialah bahwa mereka dipercayakan bagi dunia untuk mengabarkan kabar kesukaan tentang keselamatan.
Bila tiba waktunya Kristus naik kepada Bapa-Nya, Ia memimpin murid-murid-Nya sejauh Betania. Di sinilah Ia beristirahat dan mereka berkumpul sekeliling-Nya. Dengan tangan yang terentang untuk memberkati, seakan-akan memberi jaminan penjagaan-Nya, dengan pelahan-lahan Ia naik dari antara mereka, "Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga." Lukas 24:51.
Sementara murid-murid menengadah ke atas memandang Tuhannya yang sedang naik ke surga, Ia diterima ke dalam barisan kesukaan malaikat-malaikat surga. Sementara malaikat-malaikat ini menemani Dia ke istana surga, mereka menyanyi dalam kemenangan, "Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan; Sela bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. . . . Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya ada di dalam awan-awan." Mazmur 68:33-35.

Murid-murid sedang memandang dengan sungguh-sungguh ke surga ketika "tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.'" Kisah 1:10, 11.
Janji tentang kedatangan Kristus yang kedua kali harus tetap segar dalam pikiran murid-murid-Nya. Yesus yang sama yang mereka lihat sedang naik ke surga, akan datang kembali, untuk membawa kepada-Nya mereka yang ada di bawah yang telah memberikan dirinya dalam pelayanan-Nya. Suara yang sama yang berkata kepada mereka, "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman," akan mengatakan kepada mereka selamat datang ke hadirat-Nya dalam kerajaan surga.
Sebagaimana pelayanan imam besar dalam pelayanannya menanggalkan jubah keimamatannya dan menjalankan kewajiban dengan berpakaian putih sebagai imam biasa; demikianlah Kristus meletakkan jubah kerajaan-Nya dan berpakaikan jubah kemanusiaan, dan mempersembahkan korban, Dia sendirilah korbannya, Dia sendirilah mangsa itu. Sebagai imam besar, sesudah melaksanakan pelayanan dalam tempat yang mahasuci, ke luar kepada orang banyak yang sedang menunggu dalam jubah keimamatannya; demikianlah Kristus akan datang kedua kalinya, berpakaian pakaian yang paling putih sehingga, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu." Markus 9:3. Ia akan datang dengan kemuliaan-Nya sendiri, dalam kemuliaan Bapa-Nya, dan segala malaikat akan menyertai Dia dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah akan digenapi janji Kristus kepada murid-murid-Nya, "Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku." Yohanes 14:3. Mereka yang mengasihi Dia dan menantikan Dia, Ia akan memahkotai dengan kemuliaan dan kehormatan dan kebakaan. Orang-orang benar yang mati akan ke luar dari kubur mereka, dan mereka yang hidup akan diangkat bersama mereka untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa. Mereka akan mendengar suara Yesus, lebih manis daripada musik yang pernah didengar oleh telinga manusia, berkata kepada mereka, peperanganmu telah selesai. "Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia ini dijadikan." Matius 25:34.
Demikianlah murid-murid bersukacita dalam pengharapan kedatangan itu.

04 - Pentakosta


Ketika murid-murid pulang dari Bukit Zaitun ke Yerusalem, orang-orang melihat kepada mereka, mengharapkan untuk melihat pada wajah mereka pernyataan kesusahan, kekacauan, dan kekalahan; tetapi mereka melihat di sana wajah kesenangan dan kemenangan. Murid-murid tidak bersusah atas harapan mereka yang dikecewakan. Mereka telah melihat Juruselamat yang telah bangkit, dan perkataan perjanjian perpisahan-Nya tetap bergema di telinga mereka.
Dalam penurutan kepada perintah Kristus, mereka menunggu di Yerusalem untuk janji Bapa--kecurahan Roh Kudus. Mereka tidak menunggu dengan sia-sia. Catatan mengatakan bahwa mereka "senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah." Lukas 24:53. Mereka juga sama-sama mempersatukan permohonan mereka kepada Bapa dalam nama Yesus. Mereka tahu bahwa mereka mempunyai Wakil dalam surga, seorang Penganjur dalam takhta Allah. Dalam perasaan yang penuh hikmat mereka bertelut dalam doa, mengulangi jaminan, "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu." Yohanes 16:23, 24. Lebih tinggi dan tetap lebih tinggi mereka menunjang tangan iman dengan alasan yang berkuasa, "Kristus Yesus yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita." Roma 8:34.
Sementara murid-murid menunggu kegenapan perjanjian itu, mereka merendahkan hati dalam pertobatan yang sebenarnya dan mengaku kekurangpercayaan mereka. Sementara mereka teringat akan perkataan yang diucapkan oleh Kristus kepada mereka sebelum kematian-Nya, mereka pun lebih mengerti akan maksud yang sebenarnya. Kebenaran yang telah berlalu dari ingatan mereka dibawa sekali lagi kepada pikiran mereka, dan ini mereka ulangi satu sama lain. Mereka sendiri menyesal karena salah mengerti akan Juruselamat. Bagai suatu prosesi, pemandangan demi pemandangan tentang hidup-Nya yang luar biasa lewat di hadapan mereka. Sementara mereka merenungkan tentang kehidupan-Nya yang suci, mereka merasa bahwa tidak ada pekerjaan yang terlalu sukar, tidak ada pengorbanan yang terlampau besar, kalau saja mereka dapat bersaksi dalam kehidupan mereka kepada keindahan tabiat Kristus. Oh, jika seandainya mereka bisa mengulangi lagi masa tiga tahun hidup bersama-sama, pikir mereka, alangkah berbedanya tindakan mereka! Jika mereka dapat melihat Tuhan sekali lagi, betapa sungguh-sungguh mereka berusaha untuk menunjukkan kepada-Nya akan dalamnya mereka mengasihi Dia, dan betapa mereka menunjukkan rasa berdukanya mereka karena telah menyusahkan Dia dengan suatu perkataan atau perbuatan yang kurang percaya! Tetapi mereka telah dihiburkan oleh pikiran bahwa mereka telah diampuni. Dan sejauh mungkin mereka memutuskan, mereka akan tebus ketidakpercayaan mereka dengan berani mengakui Dia di hadapan dunia.

Murid-murid berdoa dengan penuh kesungguh-sungguhan untuk satu kelayakan bertemu dengan manusia dan dalam pergaulan mereka setiap hari untuk mengucapkan perkataan yang akan memimpin orang-orang berdosa kepada Kristus. Menyisihkan segala perbedaan, segala keinginan untuk keunggulan, mereka datang bersama-sama dalam persahabatan Kristen. Mereka datang lebih dekat dan lebih dekat kepada Allah, dan sementara berbuat hal ini mereka sadari satu kesukaan apakah yang telah dimiliki bila diizinkan bersekutu begitu dekat dengan Kristus. Kesusahan memenuhi hati mereka sementara memikirkan tentang berapa banyak kali mereka telah menyusahkan Dia karena lambatnya pengertian mereka, kegagalan mereka untuk mengerti pelajaran yang demi kebaikan mereka, Ia sedang mencoba untuk mengajarkan mereka.
Hari-hari persiapan ini adalah hari-hari penyelidikan hati yang mendalam. Murid-murid merasa keperluan rohani mereka dan berseru kepada Tuhan dengan perbuatan dan kesungguh-sungguhan kudus yang akan menyanggupkan mereka untuk pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Mereka tidak minta untuk suatu berkat bagi mereka saja. Mereka ditanggungkan beban keselamatan jiwa. Mereka menyadari bahwa Injil harus disampaikan ke seluruh dunia, dan mereka menuntut kuasa yang Kristus telah janjikan.
Sepanjang zaman para bapa, pengaruh Roh Kudus telah sering dinyatakan dalam cara yang nyata, tetapi tidak pernah sepenuhnya. Sekarang, dalam penurutan kepada sabda Juruselamat, murid-murid mempersembahkan permohonan mereka untuk pemberian ini, dan di dalam surga Kristus menambahkan pengantaraan-Nya. Ia menuntut pemberian Roh, supaya Ia dapat mencurahkannya ke atas umat-Nya.
"Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk."
Roh itu datang kepada murid-murid yang sedang menunggu dan berdoa dengan sungguh-sungguh sehingga mencapai setiap hati. Yang Mahakuasa menyatakan diri-Nya dalam kuasa kepada sidang-Nya. Hal itu seakan-akan selama berabad-abad pengaruh telah dikendalikan, dan sekarang surga bersuka-suka karena dapat mencurahkan kepada sidangnya kekayaan Roh yang penuh rahmat. Dan di bawah pengaruh Roh itu, perkataan penyesalan dan pertobatan bercampur dengan nyanyian puji-pujian untuk dosa-dosa yang diampuni. Kata-kata ucapan terima kasih dan nubuatan terdengar. Segenap surga tunduk memandang dan memuja kebijaksanaan dari kasih yang tiada taranya dan tidak dapat dipahami. Hilang dalam keheranan, rasul-rasul berseru "Di sini adalah kasih." Mereka meraih kuasa yang diberikan. Dan apa yang mengikutinya? Pedang Roh, yang baru saja ditajamkan dengan kuasa dan dicelupkan dalam terang surga, memotong jalannya melalui kurang percaya. Beribu-ribu orang ditobatkan dalam sehari.
"Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi," Kristus telah mengatakan kepada murid-murid-Nya: "Sebab jika Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu." "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang." Yohanes 16:7, 13.

Kenaikan Kristus ke surga adalah tanda bahwa pengikut-Nya harus menerima berkat yang dijanjikan. Untuk itu mereka harus menunggu sebelum mereka memasuki pekerjaan mereka. Bila Kristus melewati gerbang-gerbang surga, Ia dimahkotai di tengah pemujaan malaikat-malaikat. Segera sesudah upacara ini selesai, Roh Kudus turun ke atas murid-murid-Nya dalam kelimpahan dan Kristus sesungguhnya sudah dimuliakan, bahkan dengan kemuliaan yang dipunyai-Nya dengan Bapa-Nya dari segenap kekekalan. Kecurahan di waktu Pentakosta adalah komunikasi surga sehingga pengurapan Juruselamat telah dilaksanakan. Sesuai dengan janji-Nya Ia telah mengutus Roh Kudus-Nya dari surga kepada para pengikut-Nya Sebagai tanda bahwa Ia, Sebagai imam dan raja, menerima segala kekuasaan di surga dan di atas bumi ini, dan telah diurapi menjadi seorang dari umat-Nya.
"Dan tampaklah kepada mereka seperti lidah-lidah nyala api yang bertebaran dan hingga pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya." Roh Kudus yang mengambil bentuk lidah-lidah api, hinggap pada mereka yang berkumpul. Inilah suatu tanda pemberian yang dikaruniakan kepada murid-murid, yang memungkinkan mereka berbicara dengan bahasa yang lancar yang belum mereka kenal sampai pada waktu itu. Munculnya api ditandai semangat yang berapi-api dengan mana rasul-rasul akan bekerja dan kuasa yang akan menyertai pekerjaan mereka.
"Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit." Selama pembubaran orang-orang Yahudi telah tersebar hampir di segala bagian dunia yang didiami, dan dalam pembuangan mereka, mereka telah belajar berbicara berbagai-bagai bahasa. Banyak dari orang-orang Yahudi di Yerusalem yang pada kesempatan ini mengunjungi pesta rohani yang sedang berlangsung. Setiap bahasa yang diketahui dikemukakan oleh mereka yang berkumpul. Perbedaan bahasa-bahasa ini akan menjadi halangan yang besar kepada pemasyhuran Injil itu; sebab itu Allah dengan cara yang ajaib menunjang kekurangan murid-murid itu. Roh Kudus berbuat bagi mereka sesuatu yang mereka tidak dapat laksanakan sendiri seumur hidup mereka. Mereka sekarang dapat memasyhurkan kebenaran Injil dengan luas, berbicara dengan bahasa-bahasa mereka untuk siapa mereka sedang bekerja. Pemberian yang ajaib ini adalah bukti yang kuat kepada dunia bahwa misi mereka mendapat restu dari surga. Sejak waktu itu bahasa murid-murid adalah suci, sederhana, dan tepat, apakah mereka berbicara dalam bahasanya sendiri atau bahasa asing.
"Ketika keadaan itu disebarluaskan, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: Bukankah yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita?"
Imam-imam dan penghulu-penghulu sangat besar amarahnya karena pernyataan yang ajaib ini, tetapi mereka tidak berani menunjukkan kebencian mereka, karena khawatir untuk membukakan diri sendiri kepada keganasan orang banyak. Mereka telah membunuh orang Nasrani itu; tetapi di sinilah hamba-hamba-Nya, orang Galilea yang buta huruf, mengatakan dalam berbagai bahasa kisah tentang hidup dan pelayanan-Nya. Imam-imam menetapkan untuk sepakat bahwa kuasa yang ajaib dari murid-murid itu hanyalah hal yang biasa saja, mengatakan bahwa mereka adalah pemabuk yang telah mengambil bagian dari air anggur pesta yang besar itu. Sebagian orang yang paling bodoh yang hadir mengakui anjuran itu sebagai suatu kebenaran, tetapi mereka yang lebih pintar menyatakan hal itu bohong; dan mereka yang mengerti bahasa-bahasa yang bermacam-macam itu menyaksikan bahwa murid-murid itu menggunakannya dengan tepat.

Dalam menjawab tuduhan imam-imam, Petrus menunjukkan bahwa demonstrasi ini adalah kegenapan langsung dari nubuatan Yoel, di mana ia ramalkan bahwa kuasa seperti itu akan datang kepada manusia untuk melayakkan mereka bagi pekerjaan yang khusus. "Hai kamu orang Yahudi dan kamu yang tinggal di Yerusalem," ia berkata, "ketahuilah dan camkanlah perkataan ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel. Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas segala manusia; maka anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat."
Dengan jelas dan kuasa Petrus menyaksikan kematian dan kebangkitan Kristus: "Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini; Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia . . . menurut maksud dan rencana-Nya, kamu telah salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu."
Petrus tidak menekankan ajaran Kristus untuk membuktikan kedudukannya, karena ia mengetahui bahwa prasangka para pendengarnya begitu besar sehingga perkataannya mengenai persoalan ini tidak akan ada manfaatnya. Gantinya, ia berbicara kepada mereka tentang Daud, yang dianggap oleh orang Yahudi Sebagai salah satu bapa dari bangsa mereka. "Sebab Daud berkata tentang Dia," ia menyatakan: "Aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dana jiwaku bersorak-sorak bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram, sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan. . . .
"Saudara-saudara, aku boleh berkata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai pada hari ini." "Karena itu ia . . . telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan oleh Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."
Pandangan itu adalah salah satu yang menarik perhatian. Lihatlah orang-orang datang dari segala penjuru untuk mendengar murid-murid bersaksi tentang kebenaran sebagaimana dalam Yesus. Mereka mendesak masuk, mengerumuni bait suci itu. Imam-imam dan penghulu-penghulu ada di sana, cemberut kebencian masih pada wajah mereka, hati mereka masih dipenuhi dengan kebencian terhadap Yesus, tangan mereka tidak dibersihkan dari darah yang dicurahkan bila mereka menyalibkan Penebus dunia ini. Mereka telah berpikir untuk menjumpai rasul-rasul yang penuh ketakutan di bawah tangan penentang yang kuat dan pembunuh, tetapi mereka mendapati mereka terangkat dari rasa takut dan diisi Roh, memasyhurkan dengan kuasa Keilahian Yesus orang Nazaret itu. Mereka mendengar mereka menyatakan dengan keberanian bahwa Seorang yang baru-baru ini dihina, diejek, dipukul dengan tangan yang kejam, dan disalibkan, adalah Putra kehidupan, sekarang ditinggikan ke tangan kanan Allah.

Beberapa dari mereka yang mendengarkan rasul-rasul itu, telah mengambil bagian dalam penghukuman dan kematian Kristus. Suara mereka telah bercampur dengan orang banyak dalam menuntut penyaliban-Nya. Ketika Yesus dan Barnabas berdiri di hadapan mereka di ruang pengadilan dan Pilatus bertanya, "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" mereka berteriak, "jangan Dia, melainkan Barnabas!" Matius 27:17; Yohanes 18:40. Ketika Pilatus menyerahkan Kristus kepada mereka, dengan mengatakan, "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya." "Aku tidak bersalah terhadap darah Orang itu", mereka berseru "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" Yohanes 19:6; Matius 27:24, 25.
Sekarang mereka mendengar murid-murid itu menyatakan bahwa itulah Anak Allah yang telah disalibkan. Imam-imam dan penghulu-penghulu gemetar. Keyakinan dan kesedihan mencekam orang banyak "Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" Di antara mereka yang mendengar kepada murid-murid adalah orang-orang Yahudi yang beriman, yang tekun dalam kepercayaan mereka. Kuasa yang menyertai perkataan pembicaraan itu meyakinkan mereka bahwa Yesus sesungguhnya adalah Mesias.
"Jawab Petrus kepada mereka: Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
Petrus menyentuh hati orang-orang dan diyakinkan dengan kenyataan bahwa mereka telah menolak Kristus sebab mereka telah ditipu oleh imam-imam dan penghulu-penghulu; bahwa apabila mereka teruskan untuk mencari orang-orang ini untuk nasihat, dan menunggu mereka mengakui Kristus sebelum mereka berani berbuat demikian, mereka tidak pernah akan menerima Dia. Orang yang berkuasa ini, meskipun nampaknya mengaku percaya akan Tuhan, mencita-citakan kekayaan dan kemuliaan duniawi. Mereka tidak rela untuk datang kepada Kristus untuk menerima terang.
Di bawah pengaruh penerangan surga, Kitab Suci yang telah dijelaskan oleh Kristus kepada murid-murid-Nya berdiri tegak di hadapan mereka dengan gemilang dan dalam kebenaran yang sempurna. Tirai yang telah menghalangi mereka sehingga tidak dapat melihat kepada kesudahan dari sesuatu yang telah dihapuskan, sekarang telah dialihkan, dan mereka mengerti dengan jelas tujuan misi Kristus dan sifat kerajaan-Nya. Mereka dapat berkata-kata dengan kuasa Juruselamat; sementara mereka membukakan rencana keselamatan kepada para pendengarnya, banyak yang terbukti bersalah dan diyakinkan. Tradisi-tradisi dan takhyul-takhyul yang ditanamkan oleh imam-imam disapu bersih dari ingatan mereka, dan menerima pengajaran Juruselamat.
"Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa."
Para pemimpin Yahudi telah menyangka bahwa pekerjaan Kristus akan berakhir dengan kematian-Nya; tetapi, gantinya mereka menyaksikan pemandangan yang luar biasa dari Hari Pentakosta. Mereka mendengar murid-murid, dipenuhi dengan suatu kuasa dan tenaga yang belum pernah diketahui, mengkhotbahkan Kristus, perkataan mereka diteguhkan oleh banyak tanda dan mukjizat. Di Yerusalem, kubu agama Yahudi, beribu-ribu orang secara terbuka menyatakan iman mereka kepada Yesus orang Nazaret Sebagai Mesias.

Murid-murid sangat heran dan bersukacita karena besarnya penuaian jiwa-jiwa. Mereka tidak memandang tuaian yang luar biasa ini Sebagai usaha mereka sendiri; mereka menyadari bahwa mereka sedang masuk ke dalam pekerjaan orang-orang lain. Sejak kejatuhan Adam, Kristus telah mempercayakan kepada hamba-hamba pilihan benih sabda-Nya itu untuk ditaburkan dalam hati manusia. Selama kehidupan-Nya di dunia ini Ia telah menabur benih kebenaran dan telah menyiraminya dengan darah-Nya. Pertobatan yang terjadi pada hari Pentakosta adalah akibat penaburan ini, tuaian pekerjaan Kristus, menyatakan kuasa pengajaran-Nya.
Pekabaran rasul-rasul sendiri, meskipun jelas dan meyakinkan, tidak akan menghilangkan prasangka yang telah menahan begitu banyak bukti. Tetapi Roh Kudus menjelaskan pekabaran ke dalam hati dengan kuasa Ilahi. Perkataan rasul-rasul adalah Sebagai anak panah yang tajam dari Yang Mahakuasa, menghukum manusia dari kesalahan mereka yang mengerikan dalam menolak dan menyalibkan kemuliaan Tuhan.
Di bawah pendidikan Kristus, murid-murid telah dituntun untuk merasa keperluan mereka akan Roh itu. Di bawah pengajaran Roh mereka menerima kecakapan terakhir, dan pergi kepada pekerjaan seumur hidup mereka. Mereka tidak lagi bodoh dan tidak beradab. Mereka tidak lagi tanpa pengetahuan dan tidak berperadaban. Tidak lagi pengharapan mereka didasarkan atas kebesaran duniawi. Mereka "dengan sehati," "sehati dan sejiwa." Kisah 2:46; 4:32. Kristus memenuhi pikiran mereka; kemajuan kerajaan-Nya adalah tujuan mereka. Dalam pikiran dan tabiat mereka telah menjadi seperti Tuhan mereka, dan manusia "mengenal keduanya Sebagai pengikut Yesus." Kisah 4:13.
Hari Pentakosta membawa mereka kepada penerangan surga. Kebenaran-kebenaran yang tidak dapat mereka pahami ketika Kristus berada bersama-sama dengan mereka, sekarang terbuka. Dengan iman dan jaminan yang mereka belum ketahui sebelumnya, mereka menerima ajaran-ajaran dari sabda Yang Kudus. Hal itu bukanlah suatu persoalan iman dengan mereka bahwa Kristus adalah Anak Allah. Mereka mengetahui bahwa, meskipun berpakaikan jubah kemanusiaan, Ia adalah sesungguhnya Mesias, dan mereka menceritakan pengalaman mereka kepada dunia dengan suatu keyakinan yang membawanya dengan keyakinan bahwa Allah beserta dengan mereka.
Mereka dapat membicarakan nama Yesus dengan jaminan; karena bukankah Ia Sahabat mereka dan Saudara mereka yang lebih tua? Dibawa ke dalam persekutuan yang rapat dengan Kristus, mereka duduk dengan Dia di dalam surga. Dengan bahasa yang berapi-api mereka membungkus buah pikiran mereka sementara mereka bersaksi untuk Dia! Hati mereka dipanaskan dengan suatu kedermawanan penuh begitu dalam, begitu luas, sehingga hal itu memaksa mereka untuk pergi ke ujung bumi, menyaksikan tentang kuasa Kristus. Mereka dipenuhi dengan kerinduan yang mendalam untuk memajukan pekerjaan yang sudah dimulai-Nya. Mereka menyadari besarnya utang mereka kepada surga dan tanggung jawab pekerjaan mereka. Dikuatkan dengan pemberian Roh Kudus, mereka keluar penuh semangat untuk memperluas kemenangan salib. Roh itu menghidupkan mereka dan berbicara melalui mereka. Damai Kristus bercahaya dari wajah mereka. Mereka telah menyerahkan kehidupan mereka kepada-Nya untuk pelayanan, dan roman muka mereka sendiri menyaksikan penyerahan yang telah diadakannya.

05 - Karunia Roh

Ketika Kristus menjanjikan Roh itu kepada murid-murid-Nya, Ia sedang mendekati akhir pekerjaan-Nya di dunia ini. Ia sedang berdiri dalam bayang-bayang salib, dengan suatu kesadaran penuh akan beban kesalahan yang terletak atas-Nya sebagai Penanggung Dosa. Sebelum mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban sembelihan, Ia memberi petunjuk kepada murid-murid-Nya mengenai pemberian yang paling penting dan sempurna yang dikaruniakan-Nya kepada para pengikut-Nya--pemberian yang akan membawa di dalam jangkauan mereka sumber-sumber yang tidak terbatas akan rahmat-Nya. "Aku akan minta kepada Bapa," kata-Nya, "dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." Yohanes 14:16, 17. Juruselamat menunjuk kepada waktu bila Roh Kudus harus datang untuk melakukan pekerjaan yang besar sebagai utusan-Nya. Kejahatan yang sudah tertimbun berabad-abad lamanya harus dikalahkan oleh kuasa Ilahi dari Roh Kudus.
Apakah hasil dari kecurahan Roh pada hari Pentakosta? Kabar gembira tentang Juruselamat yang telah bangkit telah dibawa ke penjuru dunia yang didiami. Sementara murid-murid mengabarkan pekabaran anugerah penebusan, hati diserahkan kepada kuasa pekabaran ini. Sidang melihat orang-orang yang bertobat berkumpul kepadanya dari segala jurusan. Orang-orang yang murtad telah bertobat kembali. Orang-orang berdosa bersatu dengan orang-orang percaya dalam mencari mutiara yang mahal harganya. Mereka yang telah menjadi penantang-penantang Injil yang paling gigih menjadi pemenang-pemenangnya. Nubuatan digenapi, "Orang yang tersandung. . . akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud. . . seperti Malaikat Tuhan." Zakharia 12:8. Setiap orang Kristen melihat di dalam saudaranya kenyataan kasih dan kebajikan Ilahi. Terdapat satu minat besar; satu pokok pelajaran dari perlombaan yang mengesampingkan hal-hal yang lain. Cita-cita orang-orang percaya adalah untuk menyatakan tabiat Kristus dan bekerja untuk memperluas kerajaan-Nya.
"Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah." Kisah 4:33. Di bawah pekerjaan mereka telah ditambahkan kepada sidang orang-orang pilihan, yang menerima kabar kebenaran, menyerahkan hidup mereka kepada pekerjaan untuk memberikan kepada orang lain pengharapan yang memenuhi hati mereka dengan damai dan kesukaan. Mereka tidak dapat ditahan atau ditakut-takuti oleh ancaman. Tuhan berbicara melalui mereka, dan sementara mereka pergi dari satu tempat ke tempat yang lain, orang-orang miskin menerima kabar Injil yang dikabarkan kepada mereka, dan mukjizat-mukjizat rahmat Ilahi telah dikerjakan.
Dengan kebesaran Allah dapat bekerja jika manusia menyerahkan diri mereka kepada pengendalian Roh Kudus.

Janji Roh Kudus tidak terbatas pada usia atau bangsa. Kristus menyatakan bahwa pengaruh Ilahi dari Roh-Nya harus menyertai para pengikut-Nya sampai kesudahan. Sejak hari Pentakosta sampai kepada waktu ini, Penghibur itu telah dikirim kepada semua orang yang menyerahkan diri mereka kepada Tuhan dan kepada pekerjaan-Nya. Kepada semua orang yang sudah menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi, Roh Kudus datang sebagai penasihat, penyuci, pembimbing dan saksi. Lebih dekat orang-orang percaya berjalan dengan Allah, lebih jelas dan berkuasa pulalah mereka menyaksikan kasih Penebus dan anugerah-Nya yang menyelamatkan. Pria dan wanita yang melalui abad-abad penganiayaan dan ujian yang panjang sebagian besar bersukacita karena hadirat Roh dalam kehidupan mereka, telah berdiri sebagai tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat di dalam dunia. Di hadapan malaikat-malaikat dan manusia mereka telah menyatakan kuasa yang mengubahkan dari kasih penebusan.
Mereka yang pada hari Pentakosta dipenuhi dengan kuasa dari atas, tidak dibebaskan dari penggodaan dan pergumulan selanjutnya. Sedang mereka bersaksi untuk kebenaran mereka berulang kali diserbu oleh musuh segala kebenaran, yang berusaha merampok dari mereka pengalaman Kristen mereka. Mereka dipaksa bergumul dengan kuasa yang dikaruniakan oleh Allah untuk mencapai ukuran kedewasaan pria dan wanita di dalam Kristus Yesus. Setiap hari mereka berdoa untuk persediaan rahmat, supaya mereka boleh mencapai lebih tinggi dan tetap lebih tinggi kepada kesempurnaan Ilahi. Di bawah pekerjaan Roh Kudus, yang terlemah sekalipun, dengan melatih iman kepada Allah, belajar memperbaiki kuasa-kuasa yang dipercayakan dan disucikan, murni, bersih, dan mulia. Sebagaimana dalam kerendahan hati mereka menyerahkan diri kepada pengaruh yang membentuk dari Roh Kudus, mereka memperoleh kepenuhan Allah dan dibentuk menurut rupa Ilahi.
Berlalunya waktu tidak membuat perubahan janji perpisahan Kristus untuk mengirim Roh Kudus sebagai wakil-Nya. Bukannya karena suatu pembatasan di pihak Allah sehingga kekayaan anugerah tidak mengalir ke dunia kepada manusia. Kalau kegenapan nubuatan tidak kelihatan sebagaimana adanya, hal itu disebabkan karena janji tidak dihargai sebagaimana mestinya. Kalau semua orang rela, semua akan dipenuhi Roh. Di mana pun kebutuhan akan Roh Kudus merupakan suatu masalah yang diremehkan, di sana akan terlihat kekurangan rohani, kegelapan rohani, kemunduran dan kematian rohani. Bila perkara kecil menguasai perhatian, kuasa Ilahi yang perlu bagi pertumbuhan dan kemakmuran sidang, dan yang akan mengeluarkan segala berkat yang lain dalam usahanya, meskipun berkekurangan akan menerima kelimpahan yang tak terbatas.
Sejak hal itu dimaksudkan olehnya kita harus menerima kuasa, mengapa kita tidak lapar dan dahaga untuk pemberian roh itu? Mengapa kita tidak berbicara tentang dia, mendoakannya, dan berkhotbah mengenai hal itu? Tuhan lebih rela memberi Roh Kudus kepada mereka yang melayani Dia daripada orangtua yang memberikan pemberian yang baik kepada anak-anaknya. Untuk baptisan Roh setiap hari setiap pekerja haruslah mempersembahkan permohonannya kepada Allah. Rombongan pekerja-pekerja Kristen haruslah berkumpul untuk minta pertolongan istimewa, untuk khidmat surga, supaya mereka dapat mengetahui bagaimana merencanakan dan melaksanakan dengan bijaksana. Terutama mereka harus berdoa bahwa Allah akan membaptiskan duta-duta pilihan-Nya di ladang Tuhan dengan suatu ukuran kekayaan akan Roh Kudus. Kehadiran Roh bersama pekerja-pekerja Allah akan menjadi pemasyhuran kebenaran suatu kuasa yang tidak segala kuasa atau kemuliaan dunia dapat berikan.

Dengan pekerja Allah yang berserah, di mana pun ia ada, Roh Kudus akan beserta. Perkataan yang diucapkan terhadap murid-murid diucapkan juga kepada kita. Penghibur itu adalah milik kita sama seperti milik mereka. Roh itu menyediakan kekuatan yang menyokong jiwa yang berusaha dan bergumul dalam setiap keadaan, di tengah kebencian duniawi, dan kesadaran akan kegagalan dan kesalahan mereka sendiri. Dalam kesusahan dan kesukaran, bila pandangan tampaknya gelap dan masa depan itu mencemaskan, dan kita merasa tidak berdaya dan sendirian,--inilah waktunya bila, sebagai jawaban atas doa iman, Roh Kudus memberikan penghiburan kepada hati.
Bukanlah bukti yang meyakinkan bahwa seorang manusia adalah seorang Kristen sebab ia menyatakan kegembiraan rohani di bawah keadaan yang luar biasa. Kesucian bukanlah kegairahan; itu adalah penyerahan sepenuhnya kepada kehendak Allah; itu adalah hidup dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah; itu adalah melakukan kehendak Bapa kita yang di surga; itu adalah mempercayai Allah dalam pergumulan, dalam kegelapan sebagaimana dalam terang; itu adalah berjalan oleh iman bukannya oleh penglihatan; itu adalah bergantung kepada Allah dengan keyakinan yang sepenuhnya, dan bersandar pada kasih-Nya.
Tidaklah penting bagi kita untuk dapat mendefinisikan apa Roh Kudus itu. Kristus mengatakan kepada kita bahwa Roh adalah Penghibur, "Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa." Dengan jelas diterangkan mengenai Roh Kudus bahwa, dalam pekerjaan-Nya memimpin manusia kepada segala kebenaran, "Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri." Yohanes 15:26; 16:13.
Sifat Roh Kudus adalah suatu rahasia. Manusia tidak dapat menjelaskannya, sebab Tuhan belum menyatakan kepada mereka. Manusia mempunyai pandangan-pandangan penuh fantasi untuk menyatukan seluruh Kitab Suci sesuai dengan suatu pertimbangan manusia sendiri, tetapi penerimaan akan pandangan ini tidak akan menguatkan sidang. Mengenai rahasia seperti itu, yang terlalu dalam bagi pengertian manusia, berdiam adalah emas.
Pekerjaan Roh Kudus dengan jelas ditentukan dalam perkataan Kristus: "Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman." Yohanes 16:8. Roh Kuduslah yang menghukumkan dosa. Jika orang berdosa menyambut pengaruh yang menghidupkan dari Roh Kudus, ia akan dibawa kepada pertobatan dan dibangkitkan kepada pentingnya menurut tuntutan Ilahi.
Kepada orang berdosa yang bertobat, lapar dan dahaga akan kebenaran, Roh Kudus menyatakan Domba Allah yang mengangkut dosa isi dunia. "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku," kata Kristus. "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." Yohanes 16:14; 14:26.
Roh itu diberikan sebagai alat untuk membarui, untuk membuat keselamatan itu berhasil oleh kematian Penebus kita. Roh Kudus selalu menarik perhatian orang-orang kepada persembahan yang besar yang telah diadakan di salib Kalvari, untuk membuka kepada dunia kasih Allah, dan untuk membuka kepada jiwa yang berdosa perkara-perkara yang indah dari Kitab Suci.
Setelah menyatakan keyakinan akan dosa, dan mempersembahkan di hadapan pikiran standar kebenaran itu, Roh Kudus menarik kasih dari perkara-perkara dunia ini dan memenuhi jiwa dengan keinginan akan kesucian. "Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran" (Yohanes 16:13), kata Juruselamat. Jika manusia rela untuk dibentuk, akan ada suatu penyucian untuk segala makhluk. Roh akan mengambil perkara-perkara Allah dan mencapkannya kepada jiwa. Oleh kuasa-Nya jalan kehidupan akan dijadikan begitu jelas sehingga tidak seorang pun perlu bersalah dalamnya.

Sejak permulaan, Allah telah bekerja oleh Roh Kudus-Nya, dengan perantaraan manusia untuk pelaksanaan maksud-Nya untuk kepentingan bangsa yang telah jatuh. Hal ini dinyatakan dalam kehidupan bapa-bapa. Kepada sidang di padang belantara juga, pada zaman Musa, Allah mengaruniakan "Roh-Mu yang baik untuk mengajar mereka." Nehemia 9:20. Dan pada zaman rasul-rasul Ia mengerjakan bagi sidang-Nya melalui perantaraan Roh Kudus. Roh yang sama yang menunjang bapa-bapa dan yang memberikan kepada Kaleb dan Yosua iman dan keberanian menjadikan pekerjaan sidang rasul-rasul itu berhasil, telah menjunjung tinggi anak-anak Allah yang setia pada tiap-tiap zaman berturut-turut. Adalah melalui kuasa Roh Kudus sehingga selama zaman Kegelapan orang-orang Kristen Waldensis menolong menyediakan jalan untuk Reformasi. Adalah kuasa yang sama yang menjadikan usaha yang berhasil dari pria dan wanita yang mulia yang merintis jalan untuk mendirikan tugas modern dan untuk terjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa dan dialek bangsa-bangsa dan orang banyak.
Dan dewasa ini Allah menggunakan sidang-Nya untuk menyatakan maksud-Nya dalam dunia ini. Dewasa ini pesuruh-pesuruh salib sedang pergi dari kota ke kota, dari negeri ke negeri, menyediakan jalan bagi kedatangan Kristus kedua kali. Standar hukum Allah sedang ditinggikan. Roh dari Yang Mahakuasa sedang bekerja dalam hati manusia, dan mereka yang menyambut pengaruhnya menjadi saksi bagi Allah dan kebenaran-Nya. Di banyak tempat pria dan wanita yang mengabdi terlihat sedang menyampaikan kepada orang-orang lain terang yang telah menerangi jalan keselamatan mereka melalui Kristus. Dan sementara mereka membiarkan terang mereka bercahaya, seperti yang dilakukan oleh mereka yang telah dibaptiskan dengan Roh pada Hari Pentakosta, mereka mendapat kuasa Roh lebih dan lebih banyak lagi. Dengan demikian dunia ini akan diterangi dengan kemuliaan Allah.
Sebaliknya, ada beberapa orang gantinya mempergunakan dengan bijaksana kesempatan yang sekarang, sedang menunggu beberapa kekhususan dari penyegaran rohani oleh mana kesanggupan mereka untuk menerangi orang-orang lain akan bertambah besar. Mereka sekarang melalaikan kewajiban dan hak, dan membiarkan lampu mereka menyala dengan suram, sementara mereka memandang kepada waktu, tanpa suatu usaha, mereka akan dijadikan penerima berkat istimewa, oleh mana mereka akan diubahkan dan dilayakkan untuk pelayanan.
Memang benar bahwa pada masa kesudahan, bila pekerjaan Allah di dunia ini sedang akan berakhir, usaha yang sungguh-sungguh yang ditanamkan oleh orang-orang percaya yang berserah di bawah tuntunan Roh Kudus akan disertai oleh tanda-tanda yang khusus dari kemurahan Ilahi. Di bawah gambaran hujan awal dan hujan akhir, yang turun di negeri-negeri Timur pada waktu menabur dan menuai, nabi-nabi Ibrani meramalkan pemberian anugerah dalam ukuran yang luar biasa ke atas sidang Allah. Kecurahan Roh pada zaman rasul-rasul adalah permulaan dari hujan awal dan hujan akhir, dan hasilnya gemilang. Sampai kepada akhir zaman hadirat Roh akan tinggal bersama sidang yang benar.
Tetapi menjelang berakhirnya penuaian dunia, suatu kecurahan yang istimewa akan rahmat rohani dijanjikan untuk menyediakan sidang bagi kedatangan Anak manusia. Kecurahan Roh ini disamakan dengan turunnya hujan akhir; dan adalah untuk kuasa yang bertambah ini orang-orang Kristen harus mengirimkan permohonan mereka kepada Tuhan penuaian itu "pada akhir musim semi." Sebagai sambutan, "Tuhanlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan hujan lebat akan diberikan-Nya." "Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya. . . hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dulu." Zakharia 10:1, Yoel 2:23.

Tetapi kecuali anggota-anggota sidang Allah dewasa ini mempunyai hubungan yang hidup dengan Sumber semua pertumbuhan rohani, mereka tidak akan siap untuk waktu penuaian. Kecuali mereka menjaga lampu dalam keadaan terpelihara dan menyala, mereka akan gagal menerima anugerah tambahan pada saat-saat yang paling membutuhkan.
Hanya mereka yang selalu menerima perlengkapan anugerah yang segar, akan mendapat kuasa yang seimbang atas keperluan mereka setiap hari dan kesanggupan mereka untuk menggunakan kuasa itu. Gantinya memandang kepada suatu waktu yang akan datang, bila melalui suatu pemberian khusus untuk kuasa rohani, mereka akan menerima alat yang luar biasa untuk penarikan jiwa, mereka sedang menyerahkan diri sendiri setiap hari kepada Allah supaya Ia dapat menjadikan mereka bejana untuk digunakan-Nya. Setiap hari mereka mempergunakan kesempatan untuk pelayanan yang terletak di dalam jangkauan mereka. Setiap hari mereka bersaksi untuk Tuhan di mana saja mereka berada, apakah dalam lingkungan yang sederhana dari pekerjaan di dalam rumah, atau kegunaan di tempat umum.
Untuk pekerja yang berserah ada suatu penghiburan yang ajaib dalam pengetahuan yang bahkan Kristus sendiri dalam kehidupan-Nya di dunia ini mencari Bapa-Nya setiap hari untuk pertolongan kesegaran anugerah yang diperlukan; dan dari hubungan dengan Allah ini Ia ke luar untuk menguatkan dan memberkati orang-orang lain. Lihatlah Anak Allah tunduk di dalam doa kepada Bapa-Nya! Meskipun Ia adalah Anak Allah, Ia menguatkan iman-Nya dengan doa, oleh berhubungan dengan surga, mengumpulkan bagi diri-Nya sendiri kuasa untuk melawan kejahatan dan melayani keperluan-keperluan orang banyak. Sebagai saudara laki-laki yang tertua dari bangsa kita, Ia mengetahui keperluan orang-orang yang dikelilingi dengan kelemahan hidup dalam dunia yang penuh dosa dan pencobaan, masih rindu untuk melayani Dia. Ia mengetahui bahwa pembawa-pembawa kabar yang dilihat-Nya cocok untuk diutus adalah orang-orang yang lemah dan cenderung bersalah; tetapi kepada semua yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada pekerjaan-Nya Ia menjanjikan pertolongan Ilahi. Teladannya sendiri adalah suatu jaminan bahwa permohonan yang sungguh-sungguh dan tabah kepada Allah, dengan iman--iman yang memimpin kepada kepercayaan sepenuhnya kepada Allah, dan penyerahan yang dengan terang-terangan kepada pekerjaan-Nya--akan berhasil membawa kepada manusia bantuan Roh Kudus dalam peperangan melawan dosa.
Setiap pekerja yang mengikuti teladan Kristus akan disediakan untuk menerima dan menggunakan kuasa yang telah dijanjikan Allah kepada sidang-Nya untuk masa penuaian dunia. Dari pagi ke pagi, sementara utusan-utusan Injil bertelut di hadapan Tuhan dan membarui perjanjian penyerahan mereka kepada-Nya, Ia mengaruniakan kepada mereka hadirat Roh-Nya, dengan kuasa yang membarui dan menyucikan. Sementara mereka maju dalam kewajiban setiap hari, mereka mempunyai jaminan bahwa wakil yang tidak kelihatan yaitu Roh Kudus menyanggupkan mereka untuk "bekerja bersama-sama dengan Allah."